Menjawab Tantangan Berbuah Keberhasilan, Program STOPS Pengadaan Jamban Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Mojoagung


PERESMIAN ODF DI DSN. DUKUH SANAN DS. DUKUHMOJO - MOJOAGUNG
PERESMIAN ODF DI DSN. DUKUH SANAN DS. DUKUHMOJO - MOJOAGUNG

Diawali dari cemo’ohan dan ketidakpercayaan dari masyarakat, Tim Sanitasi dan Promkes Puskesmas Mojoagung berhasil meng-ODF-kan beberapa dusun dan desa sewilayah kerja Puskesmas Mojoagung. Untuk mengubah perilaku masyarakat dari BAB di sungai/kebun menjadi BAB di Jamban Sehat (JS) menghadapi banyak halangan. Penolakan masyarakat atas program pengadaan Jamban Sehat biasanya disebabkan alasan kendala biaya. Ternyata hambatan itu bisa berhasil disisihkan oleh Tim Sanitasi dan Promkes Puskesmas Mojoagung bekerja sama dengan beberapa elemen masyarakat dan Pimpinan Wilayah.

Berikut ulasan kisahnya :

PEMICUAN PADA JAMA'AH YASIN-TAHLIL Dsn. Binorong Ds. Kedunglumpang - Mojoagung

Mengubah pola pikir masyarakat bahwa hambatan adalah suatu tantangan itulah kunci sukses dari program STBM [Sanitasi Total Berbasis Masyarakat]. Program yang Kab. Jombang dinamai SToPS (Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitasi) ini awalnya banyak sekali menghadapi hambatan. Hambatan utamanya adalah bahwa memiliki Jamban Sehat itu “MAHAL”, yang ditanyakan mereka adalah dananya dari mana ?, atau menunggu uluran tangan dari pemerintah dulu, dan berbagai alasan lain yang tidak terlepas dari topik biaya.

PROSES PEMBUATAN JAMBAN SEHAT

Peranan penting Puskesmas dibidang preventif adalah dengan meningkatkan promosi kesehatan (PROMKES). Maka hambatan-hambatan itu menjadikan tantangan tersendiri. Berbagai metode dipakai untuk mengadakan pendekatan kepada masyarakat. Pendekatan ke masyarakat ini diistilahkan sebagai metode “pemicuan”. Metode yang dipakai untuk pemicuan ini antara lain dengan cara memprovokasi pada pertemuan dibalai desa/balai dusun/RT, PKK, arisan, dan acara pengajian Yasin-Tahlil. Dari metode di atas yang terbukti manjur untuk pemicuan adalah saat pengajian Yasin-Tahlil. Acara pengajian Yasin-Tahlil ini disisipi kajian Thoharoh (Bersuci) dimana pentingnya bersuci menggunakan air bersih dalam arti setelah BAB harus disucikan dengan menggunakan air bersih dan ditekankan juga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakat Kec. Mojoagung yang mayoritas beragama Islam ternyata lebih antusias untuk datang ke pertemuan Yasin-Tahlil dari pada sekedar diprovokasi dengan penyuluhan yang khusus diadakan di balai desa/balai dusun.

Program STBM (SToPS) ini dimulai sejak Januari 2009. Yang dipakai sebagai rintisan awal adalah dusun dengan kepemilikan Jamban Sehat hanya 22% (saat itu sudah masuk yang terburuk se-wilker Puskesmas Mojoagung). Maka terpilihlah Dusun Binorong Desa Kedung lumpang.

Januari 2009 Mei 2010
Jumlah KK 151 151
Jamban Sehat (JS) 40 87
Jamban Tak Sehat (JTS) 1 0
Numpang Tetangga (NT) 16 26
Sungai / Kebun (SK) 85 39
Grafik sanitasi Dusun Binorong

Tampak pada grafik diatas bahwa terjadi peningkatan jumlah pengguna Jamban Sehat (JS) pada Mei 2010 dibandingkan pada Januari 2009, peningkatannya sangat bermakna mencapai lebih dari 100%. Penurunan drastic hampir 50 % dari pengguna Sungai/Kebun (SK).

Dusun Binorong ini dusun yang mayoritas penduduknya dari kalangan kurang mampu. Dusun ini saja mampu mengupgrade kondisi wilayahnya dengan mengurangi jumlah KK yang masih BAB di Sungai/Kebun (SK) hingga kurang dari 50% dari data awal tahun 2009 dan meningkatkan jumlah KK yang memiliki Jamban Sehat hingga 2 kali lipat disbanding data awal tahun 2009. Setelah dilakukan pemicuan masyarakat, dusun ini mengadakan arisan 5 ribu-an diatara para KK yang belum memiliki jamban sehat dan dengan metode ini berhasil meningkatkan jumlah warga yang memiliki jamban sehat.

Memandang keberhasilan Dusun Binorong ini telah membuat ‘panas’ dusun dan desa yang lain, mereka berlomba untuk menjadikan desa/dusunnya ODF. Adapun kriteria ODF adalah :

  1. BAB (Buang Air Besar) di Jamban Sehat
  2. Ada air bersih
  3. Cuci tangan memakai sabun
  4. Mengelola sampah dengan benar

Adapun yang sudah ODF di wilayah kerja Puskesmas Mojoagung adalah :

No Nama Desa Dusun Waktu ODF
1. Desa Mojotrisno Semua dusun Januari 2010
2 Desa Seketi Semua dusun April 2010
3 Desa Dukuh Mojo Dusun Dukuh Sanan Maret 2010
4 Desa Miagan Dusun Miagan Mei 2010
5 Desa Murukan Dusun Murukan Selatan Rencana Juli 2010

Contoh metode yang dipakai masyarakat untuk mengumpulkan dana pembangunan Jamban Sehat antara lain adalah :

– Desa Seketi

Dana didapatkan dengan cara pinjaman dan system angsuran. Dana yang diberikan sebesar 1 juta / rumah (bagi yang belum punya Jamban Sehat)

– Dusun Kedung Lumpang Selatan Desa Kedung Lumpang

Dana dengan arisan Rp 2000/minggu yang dikumpulkan melalui acara rutin mingguan Yasin tahlil atau pada pertemuan RT. Terdapat sebanyak 124 KK yang belum memiliki Jamban Sehat .

– Dusun Kemodo Selatan Desa Dukuhmojo

Dana arisan dikumpulkan sebanyak Rp.10.000/ minggu yang diikuti oleh 80 KK.

– Dusun Dukuh Sanan Desa Dukuhmojo

Dana dari PNPM Mandiri untuk KK miskin / JPS digunakan untuk pembelian bahan baku. Sementara proses pengerjaan sebagian besar dikerjakan sendiri-sendiri oleh pemilik jamban

– Desa Murukan Selatan Desa Murukan

Direncanakan dilakukan pembangunan serentak Jamban Sehat sebanyak 24 Jamban pada bulan Juni 2010. Informasi terakhir dari bidan desa Murukan Siti Aminah bahwa pada tanggal 5 Juni 2010 bahan baku sudah terkumpul tinggal pengerjaannya saja. Dana awalnya dipinjami oleh dana pribadi Sekretaris Desa Murukan. Penggalangan dana kembali dilakukan dengan cara arisan Rp. 20.000.

Paket yang dipicukan sebagai contoh ke masyarakat untuk membangun jamban sehat yang paling sederhana ternyata sangat “Murah”. Bayangkan hanya dengan 375 ribu rupiah sudah bisa memiliki jamban sehat, apabila pengerjaanya dilakukan oleh pemilik jamban tentu saja akan jauh lebih murah lagi. Paket-paket contoh pembangunan jamban sehat beserta penghitungan tafsiran biaya dapat dilihat dibrosur Puskesmas Mojoagung. Paket ini berkisar antara 375 ribu hingga 950 ribu rupiah. Tetapi perlu digarisbawahi bahwa Puskesmas Mojoagung maupun tim Promkes secara pribadi tidak menerima order pembuatan Jamban Sehat ini, pembiayaan dan pelaksanaannya sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat diwilayah itu.

Contoh Model dan Perhitungan Biaya Pembangunan Jamban Sehat (Klik Gambar Untuk Memperbesar)

Tantangan yang diberikan oleh tim Sanitasi dan Promkes Puskesmas Mojoagung kepada masyarakat yang jumlah Jamban sehatnya masih rendah adalah sebagai berikut : “ Jika Anda menyetorkan 1 batang rokok saja perhari, akan kami bangunkan sebuah jamban sehat dirumah Anda” . Penjelasan logisnya sebagai berikut, 1 batang rokok eceran dijual seribu rupiah bila ditotal selama 1 tahun (365 hari) akan terkumpul uang sebesar 365 ribu rupiah, dan uang ini sudah cukup untuk membuat Jamban Sehat “PA-HE” paket hemat. Kebanyakan tidak ada orang yang hanya merokok 1 batang per hari , jadi sebenarnya masyarakat itu mampu membangun Jamban Sehat mereka bila ada kemauan dan ada tekat hanya dengan mengurangi uang rokok mereka sehari-hari.

Keberhasilan suatu program tentu saja tidak akan lepas dari pengorbanan tokoh-tokoh terkait dengan program ini.

PEMICUAN PADA JAMA'AH TAHLIL DSN. WONOAYU TIMUR DS. DUKUHMOJO - MOJOAGUNG

Camat Mojoagung Drs. H. Masduki Zakaria, M.Si. saja rela “blusuk-an” ke dusun untuk memicu masyarakatnya agar segera membangun Jamban Sehat. Muji Wahyanto dan M.Usman Effendi, ST dari Promkes Puskesmas Mojoagung juga ikhlas menjadi “ustadz dadakan” untuk menyampaikan pengajian tentang Thoharoh (bersuci) ditiap dusun yang mengadakan pengajian rutin Yasin-Tahlil. Kader Kesehatan juga dikerahkan untuk membuat peta yang menggambarkan rumah yang sudah memiliki jamban sehat ataupun rumah yang penghuninya masih BAB di sungai/kebun, jadi tidak hanya sekadar angka yang dilaporkan. Tim sukses STOPS Kecamatan Mojoagung ini didukung oleh Camat Mojoagung beserta staf, Kapus PKM Mojoagung, Bidan Desa, Kepala Desa beserta tokoh masyarakat, Kader Kesehatan, ibu-ibu penggerak PKK dan tentu saja pemegang program Promkes dan sanitasi Puskesmas Mojoagung.

Menarik bukan ulasan diatas ? Bila ada yang masih belum jelas bisa menghubungi Klinik Sanitasi dan Promosi Kesehatan di Puskesmas Mojoagung atau telpon di 0321-495048. Kontak Person : Muji Wahyanto (Pak Yanto) dan M.Usman Effendi, ST. (Pak Usman)

Sumber :

– Wawancara dengan M. Usman Effendi, ST. (5 Juni 2010)

– Wawancara dengan Siti Aminah bidan desa Murukan (5 Juni 2010)

– Data Promkes PKM Mojoagung tahun 2009-2010

Penulis : dr. Intan Nurswida

Editing : Abdul Aziz, AMd.Per.Kes.

Fotografer : M. Usman Effedni, ST.

18 tanggapan untuk “Menjawab Tantangan Berbuah Keberhasilan, Program STOPS Pengadaan Jamban Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Mojoagung

  1. Makasih ya mas Aziz udah diupload dan dieditin …. semoga artikel ini bisa membantu Puskesmas lain meng upgrade desa di Wilkernya agar segera ODF dan memotifasi Puskesmas Mojoagung khususnya bisa segera meng ODF seluruh desa di wilkernya. Amin

    1. Anda di pontianak bagian mana?
      Saya di Kalbar 4 thn, yi 1988 – 1992.
      Kadang saya masih main ke pontianak, makanannya enak
      dan harga masih terjangkau. Hehehe…

  2. semangad sllu para tim fasilitator pemicuan…
    do’akan saya, bulan oktober 2010 tim kami akan pemicuan di 2 desa (gendro dan tlogosari) di wilayah kerja puskesmas nongkojajar kab.pasuruan.
    doakan semoga sukses………

    1. Semoga sukses ya
      Berjuang terus, kendala pasti ada,jangan berputus asa
      jika menjumpainya.
      Senyum… senyum dan berdoa

  3. Terimakasih untuk para promotor dan provokator perilaku hidup bersih dan sehat puskesmas Mojoagung, bersama bapak ibu pamong serta kaer kesehatan semuanya.
    Ingat janji kita waktu HKN tahun 2009 yll ya?
    Hebat lho ternyata anda komit
    Maju terus pantang mundur. Masyarakat Mojagung tercinta.
    Terima kasih secara khusus juga untuk bapak ibu Camat dan bapak Ibu Sekcam beserta jajaran.
    Anda memang LUAR BIASA….

  4. Selamat kepada dr Intan, sanitarian dan segenap fasilitator SToPS di Mojoagung atas keberhasilannya. Utk sharing, ada sedikit pengalaman CLTS di wilayah saya yg alhamdulillah sudah ODF SEKECAMATAN sejak 8 Juli 2008

  5. sukses buat semuanya, saya salut dengan blog ini, mudah-mudahan dapat menginspirasi kepada kita semua betapa pentingnya media sharing ini bagi antar praktisi sanitasi, antar puskesmas tidak hanya di kabupaten Jombang tentunya,…sukses buat semua untuk masyarakat.

    wass,
    Eff

  6. Sukses dengan keberhasilan yg dicapai oleh PKM MJ sampai skrg diPKM saya yg namanya ODF blm tercapai

  7. Ulasanx sangat menarik,,, sy sedang dalam proses pelaksanaan program arisan jamban… Infox sangat bermanfaat,,. MAKASIH… Smoga Infox Barokah.. dan SEMAnGAt Berkarya >>> MARI WUJUDKAN INDONESIA SEHAT ^^

  8. kalau boleh tahu, program stops ini merupakan program dinkes kabupaten jambang apa bukan? tapi sebelumnya selamat. semoga bisa semakin sukses dan menjadi motivasi daerah lain, aamiin…

Tinggalkan komentar