Makna Idul Fitri


بسم الله الر حمن الر حيم

السلام عليك

Keluarga Besar Puskesmas Mojoagung
Keluarga Besar Puskesmas Mojoagung

Bagi muslim yang diterima puasanya karena mampu menundukan hawa nafsu duniawi selama bulan Ramadhan dan mengoptimalkan ibadah dengan penuh keikhlasan, maka Idul Fitri adalah hari kemenangan sejati, dimana hari ini Allah Swt akan memberikan penghargaan teramat istimewa yang selalu dinanti-nanti oleh siapapun, termasuk para nabi dan orang-orang shaleh, yaitu ridha dan magfirahNya, sebagai ganjaran atas amal baik yang telah dilakukannya.

Keluarga Besar Karyawan Puskesmas Mojoagung
Keluarga Besar Karyawan Puskesmas Mojoagung

Allah Swt juga pernah berjanji, tak satupun kaum muslimin yang berdoa pada hari raya Idul Fitri, kecuali akan dikabulkan. Pertanyaannya, kira-kira puasa kita diterima apa tidak? Atau yang kita lakukan ini hanya ritual-simbolik, sebatas menahan lapar dan haus, seperti yang pernah disinyalir Nabi Muhamad Saw? Jawabnya, Allahu ‘alam, kita tak tahu sejatinya. Tapi menurut para ulama, ada beberapa indikasi, seseorang dianggap berhasil dalam menjalankan ibadah puasa: ketika kualitas kesalehan individu dan sosialnya meningkat. Ketika jiwanya makin dipenuhi hawa keimanan. Ketika hatinya sanggup berempati dan peka atas penderitaan dan musibah saudaranya di ujung sana. Artinya penghayatan mendalam atas Ramadhan akan membawa efek fantastik, individu, maupun sosial. Penghayatan dan pengamalan yang baik terhadap bulan ini akan mendorong kita untuk kembali kepada fitrah sejati sebagai makhluk sosial, yang selain punya hak, juga punya kewajiban, individu dan sosial. Sudahkan kita merasakannya? Itulah rahasia kenapa selamat hari raya Idul Fitri seringkali diakhiri dengan ucapan Minal ‘Âidîn wal Faizîn (Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali pada fitrah sejati manusia dan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat). Selain sebagai doa dan harapan, ucapan ini juga bak pengingat, bahwa puncak prestasi tertinggi bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa paripurna, lahir dan bathin, adalah kembali kepada fitrahnya (suci tanpa dosa). Makna Idul Fitri Sejak Idul Fitri resmi jadi hari raya nasional umat Islam, tepatnya pada tahun II H. kita disunahkan untuk merayakannya sebagai ungkapan syukur atas kemenangan jihad akbar melawan nafsu duniawi selama Ramadhan. Tapi Islam tak menghendaki perayaan simbolik, bermewah-mewah. Apalagi sambil memaksakan diri. Islam menganjurkan perayaan ini dengan kontemplasi dan tafakur tentang perbuatan kita selama ini. Syeikh Abdul Qadir al-Jailany dalam al-Gunyah-nya berpendapat, merayakan Idul Fitri tidak harus dengan baju baru, tapi jadikanlah Idul fitri ajang tasyakur, refleksi diri untuk kembali mendekatkan diri pada Alah Swt. Momen mengasah kepekaan sosial kita. Ada pemandangan paradoks, betapa disaat kita berbahagia ini, saudara-saudara kita di tempat-tempat lain masih banyak menangis menahan lapar. Bersyukurlah kita! Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1430 H. Mohon maaf lahir dan bathin.

KBK
تقبل الله منا ومنك
Selamat hari raya idul fitri 1430H.
Mohon maaf lahir dan bathin ya..

Uploaded by : Abdul Aziz, AMd. Per.Kes.

PUSKESMAS MOJOAGUNG BERPERAN SERTA DALAM PAMERAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK


Pada tanggal 27 Agustus 2009, Dinas Kesehatan Kab. Jombang dan Puskesmas Mojoagung berperan serta dalam Pameran Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pelayanan Publik ( Citra Bakti Abdi Negara ) Tahun 2009 di halaman PemKab. Jombang.

Persiapan pada waktu tengah malam (kiri) dr. Sriwulani S, SpR, M.Kes dan (kanan) drg. Subandriyah (Bu IA)
Persiapan pada waktu tengah malam (kiri) dr. Sriwulani S, SpR, M.Kes dan (kanan) drg. Subandriyah (Bu IA)

Dalam rangka kunjungan Tim Penilai Kinerja Pelayanan Publik Tingkat Nasional di Jombang.  PemKab. Jombang ingin menunjukkan bahwa dalam keseluruhan pelayanan kepada masyarakat Kab. Jombang adalah yang terbaik, bermutu dan berkualitas. Terbukti dalam kegiatan pameran pelayanan publik kemarin direspon sangat baik oleh Tim Penilai dan lebih-lebih Bapak Bupati dan Wakil Bupati Jombang beserta jajarannya,

(kiri) dr. Sriwulani S, SpR. M.Kes. (tengah) dr. Heri Wibowo, M. Kes. (kanan) Bpk Bupati Drs. Suyanto, MM
(kiri) dr. Sriwulani S, SpR. M.Kes. (tengah) dr. Heri Wibowo, M. Kes. (kanan) Bpk Bupati Drs. Suyanto, MM

karena keseluruhan Dinas, Badan dan UPTD se-Kabupaten Jombang yang mewakili menampilkan karya terbaiknya dalam berbagai bentuk pelayanan miniatur.

Tim Pameran Pelayanan Publik Puskesmas Mojoagung dari sebelah kiri ( Endang P, AMd.Keb, dr. Sriwulani S, SpR,M.Kes., Abdul Aziz, AMd.Per.Kes., Sumantri, Akp., Zainul Arifin, AMd. Kep.
Tim Pameran Pelayanan Publik Puskesmas Mojoagung dari sebelah kiri ( Endang P, AMd.Keb, dr. Sriwulani S, SpR,M.Kes., Abdul Aziz, AMd.Per.Kes., Sumantri, Akp., Zainul Arifin, AMd. Kep.

Terlihat Kunjungan Tim Penilai dan didampingi Bapak Bupati dan Wakil Bupati Jombang beserta jajarannya di Stand Puskesmas Mojoagung sangat antusias dan senang karena terlihat aneh dan nyentrik dengan adanya maket miniatur yang disajikan Puskesmas Mojoagung dengan berbagai macam artikel kegiatan dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan ukuran mini. Karena selama ini telah melekat image yang sangat kuat bahwa puskesmas adalah tempat berobat pusing, keseleo dan masuk angin. Disini Puskesmas Mojoagung ingin menghilangkan image semacam itu dan sekuat kemampuan kami memberikan pelayanan yang terbaik, bermutu dan berkualitas melalui berbagai pelayanan yang prima serta inovatif.
Kami keluarga besar Dinas Kesehatan Kab. Jombang dan UPTD Puskesmas Mojoagung mengucapkan terima kasih atas kunjungan Tim Penilai beserta jajarannya, semoga memberikan manfaat kepada PemKab. Jombang khususnya dan Bagi Masyarakat Kab. Jombang pada umumnya.

Updated, Upload & Photo by : Abdul Aziz, AMd. Per.Kes.